Seiring dengan kesuksesan sinetron
Arti Sahabat, nama Stefan William Umboh (19) pun semakin dikenal. Kini, ia pun
sering disebut-sebut sebagai Justin Bieber -nya Indonesia.
Bagaimana awalnya terjun ke dunia sinetron?
Stefan : Awalnya, sih, aku ikut casting
di Bentuk Manajemen dan aku dapat juara ke-1. Setelah itu, aku bergabung
di MD Entertainment, dan mulai dikontrak untuk syuting pertamaku, film layar
lebar, Best Friend . Selanjutnya aku terlibat dalam beberapa sinetron
lepas FTV, film layar lebar Putih Abu-abu dan Sepatu Kets, keranda kuntilanak dan BILA.
sekarang sedang sibuk shooting dan ngeband.
Kenapa tertarik dengan akting?
Stefan : Aku memang ingin mencoba akting dan
main sinetron, enggak ada pengaruh dari siapa-siapa. Karena menurut aku, kalau
orang lain bisa, pasti aku juga bisa. Jadi, aku ingin coba saja. Bukan karena
ingin terkenal atau apa, sama sekali enggak kepikiran.
Bagaimana dukungan orang tua?
Stefan : Papa dan Mama aku, kan, sekarang
tinggal di Australia bersama adik perempuanku. Pada dasarnya, mereka mendukung
saja. Dari awal aku ikut casting sampai sekarang syuting sinetron.
Yang penting aku jalani dengan benar dan fokus, supaya hasilnya bisa maksimal.
Orang tua
Stefan (Clinton Avery dan Ellen Thelma Umboh) tinggal dan bekerja di Australia.
Stefan pun dititipkan sementara di manajemen tempat ia bernaung, di kawasan
Kelapa Gading, Jakarta. Stefan yang lahir di California, US, 11 Agustus 1993
baru menetap di Indonesia sejak lulus SD. Ia pun meneruskan SMP dan SMU di dua
kota berbeda, Jakarta dan Manado. Awalnya ia kesulitan berkomunikasi dalam
Bahasa Indonesia, namun lambat laun ia terbiasa dan lancar menggunakannya dalam
keseharian. Tahun depan ia berniat meneruskan pendidikan ke jenjang
Universitas, dengan jurusan IT Computer sebagai pilihannya.
Sebagai pendatang baru di dunia
hiburan, susah beradaptasi, enggak?
Stefan : Dari awal aku ikut casting
sebenarnya malu banget, karena sebenarnya aku pendiam. Malah, di film
pertama-ku Best Friend, aku gugup banget, karena baru pertama kali
ikut shooting, jadi agak kesulitan. Tapi lama-lama, ya, mulai terbiasa dan
sebelum mulai shooting, kan, kita selama sebulan reading
bareng-bareng. Kalau di Arti Sahabat , awalnya aku rada sulit
mencari karakter Yudha, tapi lama-lama dapat juga. Aku terus beradaptasi dan
harus banyak ngobrol, banyak tanya dan belajar sama sutradara, diajari akting
yang benar, juga learning by doing di lokasi.
Setelah tenar seperti sekarang, apa
yang berubah?
Stefan : Rasanya beda banget. Biasanya aku
sehari-hari jalan, main game , kumpul sama teman-teman. Tapi sekarang
sudah enggak bisa. Kalaupun lagi break syuting, aku sempatkan
sebisanya. Ya, kalau perasaan capek pasti ada, tapi karena aku sudah memilih
masuk dunia entertainment , jadi aku harus tanggung jawab juga.
Tertarik mencoba bidang baru di luar
akting?
Stefan : Iya. Penginnya, sih, aku bikin band
dan ingin juga ngeluarin album, tapi masih lama rencananya. Karena band favorit
aku Creed , maka nanti jenis musiknya enggak jauh-jauh dari lagu-lagu
mereka. Di luar aktifitas pekerjaan, aku suka banget main basket dan game
online . Paling senang main Counter Strike dan Dota .
Aku sendiri termasuk yang ketagihan game juga, sih, soalnya sering
diajak teman-teman, kadang sampai lupa waktu. Tapi sekarang, kan, ada syuting.
Jadi kalau jadwal syutingnya sore, aku mainnya pagi saja. Kalau ada waktu luang,
biasanya jalan-jalan ke mal, terus nonton film. Sebenarnya aku suka banyak
jenis film seperti komedi, action , sampai horor juga suka. Tapi film
favorit-ku, sih, yang tentang dance gitu, kayak You’ve Got
Served, Step Up , itu aku suka.
Memang suka dance juga,
ya?
Stefan : Iya, aku sudah suka nge-dance
dari SMP. Rencana, sih, mau ikutan kursus break dance atau hiphop
dance kalau keburu dan ada waktunya. Karena memang minat, sih,
belajar koreografi dance gitu. Soalnya selama ini gerakannya masih
asal semua. Paling sedikit-dikit ngikutin lagu saja.
Lebih pilih mana antara akting,
nyanyi, dan nge- dance ?
Stefan : Tiga-tiganya aku suka semua. Tapi,
kalau disuruh memilih, ya, karena awalnya ikutan akting, jadi itu yang paling
aku suka. Ingin juga coba peran yang menantang, misalnya jadi orang pendiam
tapi ternyata psycho , kayaknya seru.
Risih enggak dicap sebagai Justin
Bieber-nya Indonesia?
Stefan : Ha ha ha. Kalau menurut aku, sih,
enggak ada mirip-miripnya. Bagaimana ya? Itu terserah mereka saja. Kalau kesal
karena dimirip-miripin, sih , enggak pernah. Tapi, ya, menurut aku biasa
saja, karena enggak ada mirip-miripnya juga. Aku ya aku. Gimana ya, aku juga
enggak tahu. Kalau aku, kan, pasti beda jauh sama dia.
Anda sendiri mengidolakan Justin
Bieber?
Enggak sama sekali.
Di Facebook , fans Anda
sampai ribuan orang. Apa benar itu akun resmi?
Stefan : Aku sendiri juga kurang tahu, karena
setahu aku, sih, manajemen aku yang bikin, buat fans yang di Facebook
atau sejenisnya, tapi aku enggak terlibat dan enggak pernah utak-atik.
No comments:
Post a Comment