DoLphin

DoLphin

Monday 5 November 2012

Ulasan tentang Stefan William


Seiring dengan kesuksesan sinetron Arti Sahabat, nama Stefan William Umboh (19) pun semakin dikenal. Kini, ia pun sering disebut-sebut sebagai Justin Bieber -nya Indonesia.

Bagaimana awalnya terjun ke dunia sinetron?  
Stefan : Awalnya, sih, aku ikut casting  di Bentuk Manajemen dan aku dapat juara ke-1. Setelah itu, aku bergabung di MD Entertainment, dan mulai dikontrak untuk syuting pertamaku, film layar lebar, Best Friend . Selanjutnya aku terlibat dalam beberapa sinetron lepas FTV, film layar lebar Putih Abu-abu dan Sepatu Kets,  keranda kuntilanak dan BILA. sekarang sedang sibuk shooting dan ngeband.

Kenapa tertarik dengan akting?
Stefan : Aku memang ingin mencoba akting dan main sinetron, enggak ada pengaruh dari siapa-siapa. Karena menurut aku, kalau orang lain bisa, pasti aku juga bisa. Jadi, aku ingin coba saja. Bukan karena ingin terkenal atau apa, sama sekali enggak kepikiran.

Bagaimana dukungan orang tua?
Stefan : Papa dan Mama aku, kan, sekarang tinggal di Australia bersama adik perempuanku. Pada dasarnya, mereka mendukung saja. Dari awal aku ikut casting  sampai sekarang syuting sinetron. Yang penting aku jalani dengan benar dan fokus, supaya hasilnya bisa maksimal.
Orang tua Stefan (Clinton Avery dan Ellen Thelma Umboh) tinggal dan bekerja di Australia. Stefan pun dititipkan sementara di manajemen tempat ia bernaung, di kawasan Kelapa Gading, Jakarta. Stefan yang lahir di California, US, 11 Agustus 1993 baru menetap di Indonesia sejak lulus SD. Ia pun meneruskan SMP dan SMU di dua kota berbeda, Jakarta dan Manado. Awalnya ia kesulitan berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia, namun lambat laun ia terbiasa dan lancar menggunakannya dalam keseharian. Tahun depan ia berniat meneruskan pendidikan ke jenjang Universitas, dengan jurusan IT Computer sebagai pilihannya.

Sebagai pendatang baru di dunia hiburan, susah beradaptasi, enggak?
Stefan : Dari awal aku ikut casting  sebenarnya malu banget, karena sebenarnya aku pendiam. Malah, di film pertama-ku Best Friend,  aku gugup banget, karena baru pertama kali ikut shooting, jadi agak kesulitan. Tapi lama-lama, ya, mulai terbiasa dan sebelum mulai shooting, kan, kita selama sebulan reading  bareng-bareng. Kalau di Arti Sahabat , awalnya aku rada sulit mencari karakter Yudha, tapi lama-lama dapat juga. Aku terus beradaptasi dan harus banyak ngobrol, banyak tanya dan belajar sama sutradara, diajari akting yang benar, juga learning by doing  di lokasi.

Setelah tenar seperti sekarang, apa yang berubah?
Stefan : Rasanya beda banget. Biasanya aku sehari-hari jalan, main game , kumpul sama teman-teman. Tapi sekarang sudah enggak bisa. Kalaupun lagi break  syuting, aku sempatkan sebisanya. Ya, kalau perasaan capek pasti ada, tapi karena aku sudah memilih masuk dunia entertainment , jadi aku harus tanggung jawab juga.

Tertarik mencoba bidang baru di luar akting?
Stefan : Iya. Penginnya, sih, aku bikin band dan ingin juga ngeluarin album, tapi masih lama rencananya. Karena band favorit aku Creed , maka nanti jenis musiknya enggak jauh-jauh dari lagu-lagu mereka. Di luar aktifitas pekerjaan, aku suka banget main basket dan game online . Paling senang main Counter Strike  dan Dota . Aku sendiri termasuk yang ketagihan game  juga, sih, soalnya sering diajak teman-teman, kadang sampai lupa waktu. Tapi sekarang, kan, ada syuting. Jadi kalau jadwal syutingnya sore, aku mainnya pagi saja. Kalau ada waktu luang, biasanya jalan-jalan ke mal, terus nonton film. Sebenarnya aku suka banyak jenis film seperti komedi, action , sampai horor juga suka. Tapi film favorit-ku, sih, yang tentang dance  gitu, kayak You’ve Got Served, Step Up , itu aku suka.

Memang suka dance  juga, ya?
Stefan : Iya, aku sudah suka nge-dance  dari SMP. Rencana, sih, mau ikutan kursus break dance  atau hiphop dance  kalau keburu dan ada waktunya. Karena memang minat, sih, belajar koreografi dance  gitu. Soalnya selama ini gerakannya masih asal semua. Paling sedikit-dikit ngikutin lagu saja.

Lebih pilih mana antara akting, nyanyi, dan nge- dance ?
Stefan : Tiga-tiganya aku suka semua. Tapi, kalau disuruh memilih, ya, karena awalnya ikutan akting, jadi itu yang paling aku suka. Ingin juga coba peran yang menantang, misalnya jadi orang pendiam tapi ternyata psycho , kayaknya seru.

Risih enggak dicap sebagai Justin Bieber-nya Indonesia?
Stefan : Ha ha ha. Kalau menurut aku, sih, enggak ada mirip-miripnya. Bagaimana ya? Itu terserah mereka saja. Kalau kesal karena dimirip-miripin, sih , enggak pernah. Tapi, ya, menurut aku biasa saja, karena enggak ada mirip-miripnya juga. Aku ya aku. Gimana ya, aku juga enggak tahu. Kalau aku, kan, pasti beda jauh sama dia.

Anda sendiri mengidolakan Justin Bieber?
Enggak sama sekali.

Di Facebook , fans Anda sampai ribuan orang. Apa benar itu akun resmi?
Stefan : Aku sendiri juga kurang tahu, karena setahu aku, sih, manajemen aku yang bikin, buat fans yang di Facebook  atau sejenisnya, tapi aku enggak terlibat dan enggak pernah utak-atik.

No comments:

Post a Comment