DoLphin

DoLphin

Friday, 17 May 2013

Jurnal PI (Akuntansi)


ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI GUNA MENETAPKAN HARGA JUAL DENGAN METODE FULL COSTING PADA PERUSAHAAN FURNITURE SANTOSO

Welthi Sugiarti
Jurnal Akuntansi , Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
2011

ABSTRAKSI

Harga pokok produksi atau bisa disebut biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang melalui suatu proses produksi yang biasanya terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Jadi dengan adanya perhitungan harga pokok produksi yang tepat maka akan membantu manajemen dalam berbagai hal antara lain : penetapan harga jual, penetapan laba yang diharapkan menentukan efisiensi atau tidaknya suatu perusahaan dalam melakukan kegiatan operasi produksi sebagai perencanaan dan pengambilan keputusan.
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa perhitungan biaya pokok produksi dan penentuan harga jual baik menurut perusahaan maupun menurut teori Akuntansi biaya masih terdapat selisih. Hasil perhitungan yang dilakukan menurut hasil perusahaan lebih kecil dibandingkan dengan perhitungan menurut harga jual dengan metode cost-plus pricing berdasarkan pendekatan full costing. Oleh sebab itu sebaiknya perusahaan dalam menentukan biaya pokok produksi dan harga jual sebaiknya menggunakan metode full costing agar dalam perhitungan biaya produksi dan harga jual lebih tepat.

Daftar Pustaka ( 1987 – 20011 )

PENDAHULUAN
Keadaan perekonomian saat ini yang masih mengalami dampak dari adanya krisis ekonomi, menuntut berbagai sektor perekonomian untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup usahanya terutama di sektor industri yang merupakan sektor penting dalam perekonomian nasional guna mendukung sektor-sektor lainnya, dan harus dapat mengoptimalkan kegiatan usahanya untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah direncanakan. Secara umum tujuan setiap perusahaan, baik itu yang bergerak dibidang jasa, perdagangan, ataupun yang bergerak disektor industri adalah mengoptimalkan laba yang diharapkan dan meminimalkan biaya yang harus dikeluarkan.
Akuntansi biaya dapat membantu manajemen untuk melaksanakan tugasnya yaitu menentukan harga pokok produksi yang merupakan salah satu informasi yang penting, salah satunya dalam menetapkan harga jual. Perhitungan harga pokok produksi yang tepat dan benar, dapat membantu dalam mengambil keputusan mengenai harga jual, tentunya harga jual yang ditetapkan harus melebihi biaya-biaya yang telah dikeluarkan perusahaan sehingga dapat diketahui dengan pasti laba yang diperoleh perusahaan dan laba tersebut sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan.
Perhitungan harga pokok produksi yang tidak tepat akan berpengaruh pada keputusan yang telah ditetapkan oleh manajemen mengenai harga jual produk. Pengaruh ini akan sangat besar artinya bagi keseluruhan aktivitas perusahaan. Penetapan harga pokok produksi yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan harga jual yang terlalu tinggi, sehingga tidak bisa bersaing dan sebaliknya bila penetapan harga pokok produksi terlalu rendah maka akan mengakibatkan kemungkinan kerugian bagi perusahaan.
Oleh karena itu diperlukan ketelitian di dalam membebankan seluruh biaya produksi kepada masing-masing produk, sehingga masalah pokok dalam akuntansi biaya adalah menentukan  proporsi total biaya produksi yang harus dibebankan kepada setiap jenis produk, sejak bahan baku diolah sampai saat produk-produk tersebut dapat dipisahkan. Sebelum dibebankan kepada masing-masing produk, biaya produksi yang dikeluarkan harus dihitung sesuai dengan perhitungan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang berhubungan dengan proses produksi sebagai dasar perhitungan harga pokok. Harga pokok produksi yang tepat dan pengalokasian biaya yang benar akan membantu manajemen dalam mengetahui besarnya kontribusi laba yang lebih akurat untuk setiap jenis produk.
 Berdasarkan hal diatas, maka penulis merasa tertarik untuk membahas dan mengemukakannya dalam bentuk penulisan ilmiah dengan judul “ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI GUNA MENETAPKAN HARGA JUAL DENGAN METODE FULL COSTING PADA PERUSAHAAN FURNITURE SANTOSO”.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis merumuskan :
a.  Bagaimana menganalisa perhitungan harga pokok produksi guna menghitung harga jual dengan menggunakan metode full costing ?
b.      Apakah hasil dari analisa perhitungan harga pokok produksi guna menetapkan harga jual ?

Batasan Masalah
Dalam penulisan ilmiah ini, penulis membatasi masalah hanya pada penentuan harga pokok produksi perusahaan furniture Santoso bulan April 2011 untuk produk kitchen set terdiri dari :
·         Perhitungan harga jual
·         Pengelompokan biaya produksi (BBB,BTKL,BOP)
·         Metode yang digunakan metode Full Costing dan Cost-Plus Pricing
                                                            
Tujuan Penelitian
Penulis membuat penulisan ilmiah ini dengan tujuan sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui analisa perhitungan harga pokok produksi guna menetapkan harga jual dengan menggunakan metode full costing.
2.      Untuk mengetahui hasil analisa perhitungan harga pokok produksi guna menetapkan harga jual.

Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini, maka diharapkan akan diperoleh manfaat bagi penulis sendiri, bagi perusahaan yang bersangkutan serta bagi para pihak pembaca. Adapun manfaat dari Penelitian Ilmiah ini adalah :
1.      Bagi Akademis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mengembangkan dan mempraktekkan teori secara nyata khususnya untuk mengetahui secara pasti bagaimana menetapkan harga pokok produk dalam kaitannya dengan penetapan harga jual produk. Dan diharapkan dapat bermanfaat untuk melakukan penelitian lebih mendalam, sebagai bahan referensi dan sebagai penambah wawasan bagi para pembaca pada khususnya.
2.      Bagi Praktis
Hasil penelitian ini berguna sebagai masukan berupa informasi dalam menetapkan harga pokok produknya yang diharapkan akan memudahkan dalam mengendalikan biaya produksi dan menetapkan harga jual di masa yang akan datang.

LANDASAN TEORI
Metode Penentuan Biaya Produksi
Metode penentuan harga produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga produksi. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga produksi, terdapat dua pendekatan yaitu:
a.      Full Costing
Full Costing (conventional atau absorption costing) adalah metode penentuan harga produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun  tetap. Harga pokok produksi menurut metode full costing terdiri dari :


Rounded Rectangle: Biaya bahan baku			Rp. xxx
Biaya tenaga kerja langsung 	      xxx
Biaya overhead pabrik variabel 	       xxx
Biaya overhead pabrik tetap		       xxx +
Harga pokok produk		Rp. xxx
 










Harga pokok produksi yang dihitung dengan pendekatan full costing terdiri dari unsur harga pokok produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap) ditambah dengan biaya nonproduksi (biaya pemasaran, serta biaya administrasi dan umum)




Rounded Rectangle: Biaya bahan baku			Rp. xxx
Biaya tenaga kerja langsung 	       xxx
Biaya overhead pabrik variabel 	       xxx
Biaya overhead pabrik tetap		       xxx +
         Harga pokok produk			 	      xxx
Biaya pemasaran			Rp. xxx
Biaya administrasi dan umum	      xxx +
	   Biaya nonproduksi			 	      xxx+
	   Total Harga Pokok Produksi		Rp. xxx
 
















b.      Variabel Costing
Variabel costing (direct costing) adalah penentuan harga produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam harga produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik varibel. Dengan demikian harga pokok produksi menurut metode variabel costing terdiri dari :


Rounded Rectangle: Biaya bahan baku			Rp. xxx
Biaya tenaga kerja langsung 	       xxx
Biaya overhead pabrik variabel	       xxx +
Harga Pokok Produksi		Rp. xxx
 








Harga pokok produksi yang dihitung dengan pendekatan full costing terdiri dari unsur harga pokok produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel) ditambah dengan biaya nonproduksi (biaya pemasaran variabel, biaya administrasi dan umum variabel) dan biaya tetap (biaya overhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap, serta biaya administrasi dan umum tetap)
Rounded Rectangle: Biaya bahan baku				Rp. xxx
Biaya tenaga kerja langsung 		      	       xxx
Biaya overhead pabrik variabel	      	       xxx +
       Harga Pokok Produksi					xxx
Biaya pemasaran variabel			Rp. xxx
Biaya administrasi dan umum variabel	      xxx +
	    Biaya nonproduksi vaeiabel			xxx
Biaya overhead pabrik tetap			Rp. xxx
Biaya pemasaran tetap			       xxx
Biaya administrasi dan umu tetap	       	      xxx +
       Biaya tetap						xxx +
	    Total Harga Pokok Produksi		     Rp. xxx

 























Metode Penentuan Harga Jual
Harga jual adalah nilai tukar suatu barang atau jasa, yaitu jumlah uang yang pembeli sanggup membayar kepada penjual untuk suatu barang tertentu. Selain itu harga jual adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya sedangkan harga jual dalam pengertian lain adalah satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa yang akan berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan. Metode penentuan harga jual ada 4 yaitu :
Penentuan Harga Jual Normal (Normal Pricing)
a. Cost-Plus Pricing
 Metode penentuan harga jual normal sering kali disebut dengan istilah cost-plus pricing yaitu penentuan harga jual dengan cara menambahkan laba yang diharapkan di atas biaya penuh masa yang akan datang untuk memproduksi dan memasarkan produk, karena harga jual ditentukan dengan menambah biaya masa yang akan datang dengan suatu persentase markup yang dihitung dengan formula tertentu. Harga jual produk atau jasa dalam keadaan normal ditentukan dengan formula sebagai berikut : 
 Harga jual = taksiran biaya penuh + laba yang diharapkan

 
   
Dengan demikian ada dua unsur yang diperhitungkan dalam penentuan harga jual ini yaitu taksiran biaya penuh dan laba yang diharapkan. Taksiran biaya penuh dapat dihitung dengan dua pendekatan yaitu full costing dan variable costing.
Untuk memperkirakan berapa laba wajar yang diharapkan, yang perlu dipertimbangkan dalam  penentuan harga jual adalah : Cost of capital, Risiko bisnis dan besarnya capital employed.

b. Perhitungan Harga Jual per Unit
Jika biaya dipakai sebagai dasar penentuan harga jual, baik dalam pendekatan full costing maupun variabel costing, biaya penuh masa yang akan datang dibagi menjadi dua : biaya yang dipengaruhi secara langsung oleh volume produk dan biaya penuh yang tidak dipengaruhi oleh volume produk. Dalam penentuan harga jual, taksiran biaya penuh yang secara langsung berhubungan dengan volume produk dipakai sebagai dasar penentuan harga jual, sedangkan taksiran biaya penuh yang tidak dipengaruhi oleh volume produk ditambahkan kepada laba yang diharapkan untuk kepentingan perhitungan persentase markup.
Rumus perhitungan harga jual atas dasar biaya secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut :
Harga Jual    =                     Biaya yang                           Persentase mark up
per Unit               berhubungan langsung    +   dengan volume (per unit)
 
  
 Persentase mark up ini dihitung dengan rumus:   
 Laba yang      Biaya yang tidak dipengaruhi
Persentase       diharapkan   + langsung oleh volume produk
  mark up     =       Biaya yang dipengaruhi langsung oleh
volume produk
 
 

 

Konsep biaya yang berhubungan langsung dengan volume menurut metode full costing adalah biaya produksi dan yang tidak berhubungan langsung adalah biaya biaya non produksi. Sedangkan dalam pendekatan variabel costing, biaya penuh yang dipengaruhi secara langsung oleh volume produk terdiri dari biaya variabel sedangkan yang tidak dipengaruhi secara langsung adalah biaya biaya tetap. 

c. Penentuan Harga Jual Waktu dan Bahan (Time and Material Pricing)
Penentuan harga jual ini ditentukan sebesar biaya penuh ditambah dengan laba yang diharapkan. Metode penentuan harga jual ini biasanya digunakan pada perusahaan jasa atau perusahaan yang menjual jasa reparasi suku cadang sebagai pelengkap penjualan jasa. Volume jasa dihitung berdasarkan waktu yang diperlukan untuk melayani konsumen,sehingga perlu dihitung harga jual per satuan waktu yang dinikmati oleh konsumen.

Penentuan Harga Jual dalam cost-type contract 
Cost-type contract adalah kontrak pembuatan produk atau jasa yang pihak pembeli setuju untuk membeli produk atau jasa pada harga yang didasarkan pada total biaya yang sesungguhnya dikeluarkan oleh produsen ditambah dengan laba yang dihitung sebesar persentase tertentu dari total biaya sesungguhnya

Gross Margin Pricing
Metode penentuan harga jual dengan proses margin pricing pada umumnya tepat digunakan oleh perusahaan perdagangan dimana jenis perusahaan ini tidak membuat sendiri produk yang dijual sehingga tidak banyak aktiva tetap digunakan. Caranya dengan menentukan persentase tertentu diatas harga (Cost) produk yang dibeli, persentase ini disebut mark up. Persentase ini meliputi dua komponen yaitu bagian untuk menutup biaya operasi dan bagian yang merupakan laba yang diinginkan.Berbagai macam faktor yang mempengaruhi besarnya mark up,diantaranya adalah:
1) Musiman tidaknya produksi
2) Tinggi rendahnya biaya operasi
3) Besar kecilnya aktiva (modal) yang digunakan
4) Tajam tidaknya persaingan 

Penentuan Harga Jual Berdasarkan Laba yang ditargetkan
Dalam penentuan harga jual, manajemen dapat menggunakan laba yang ditargetkan sebagai pedoman untuk penentuan harga jual. Laba yang ditargetkan dapat dalam bentuk jumlah rupiah laba, atau persentase tertentu dari aktiva yang ditanamkan. Pada pendekatan ini, harga jual ditentukan sebesar biaya total ditambah laba yamg ditargetkan dan jumlah tersebut selanjutnya dibagi dengan unit produk atau jasa yang dianggarkan

METODELOGI PENELITIAN

Objek Penelitian
1.      Struktrur Organisasi
2.      Peran dalam Organisasi
3.      Proses Produksi

Data Penelitian
Dalam penulisan ilmiah ini, penulis menggunakan data-data dari perusahaan berupa data-data proses produksi yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap. Adapun data-data dari laporan penjualan, pembelian serta persedian.

Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data adalah
a.       Studi Lapangan
Mengumpulkan data-data dengan mengadakan komunikasi langsung dengan pihak yang terkait dengan topik yang dibahas.
b.      Studi Kepustakaan
Metode pengumpulan data yang diperoleh dari membaca, meneliti dan mempelajari bahan-bahan yang berhubungan dengan topik ini dari sumber-sumber kepustakaan.

Alat Analisis Yang Digunakan
·         Full Costing
Harga pokok produksi menurut metode Full Costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini:
Biaya bahan baku                                xxxxx
Biaya tenaga kerja langsung               xxxxx
Biaya overhead pabrik variabel           xxxxx
Biaya overhead pabrik tetap               xxxxx +
Harga pokok produksi                                     xxxxx

PEMBAHASAN

Setelah diadakan perhitungan dalam penentuan harga jual, terdapat perbedaan antara penentuan harga jual antara perusahaan dengan penulis. Ini dapat dilihat bahwa baik harga pokok, biaya penuh, harga jual dan laba yang dibebankan dapat lebih besar jika digunakan perhitungan harga jual menurut penulis meskipun perusahaan tetap berkeinginan dengan menggunakan kebijakan tiap pesanan dengan laba 60%.
Dilihat dari hasil perhitungan analisis, harga pokok pesanan baik menurut perusahaan maupun menurut penulis terdapat selisih sebesar Rp. 400.000. selisih ini terjadi karena perusahaan tidak memasukkan unsur biaya overhead pabrik seperti biaya pengiriman serta tidak memasukkan unsur-unsur biaya non produksi seperti biaya pemasaran.
Hasil perhitungan harga jual menurut perusahaan dengan hasil perhitungan menurut penulis juga terdapat selisih sebesar Rp. 740.000 dikarenakan perusahaan hanya menghitung biaya produksi seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead yang terjadi selama proses produksi dan perusahaan tidak memperhitungkan unsur-unsur biaya non produksi seperti biaya pemasaran.
Hasil perhitungan laba baik menurut perusahaan maupun menurut penulis terdapat selisih 2% sehingga dengan adanya kenaikan persentase tersebut pihak konsumen akan dibebankan harga jual sebesar Rp.  740.000 lebih besar dari sebelumnya.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis yang penulis telah lakukan dalam penentuan harga jual pada perusahaan furniture Santoso maka penulis dapat memberikan kesimpulan, yaitu :
·         Bahwa analisa perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing guna menetapkan harga jual menghasilkan selisih dikarenakan perusahaan tidak memasukkan biaya overhead pabrik seperti biaya pengiriman dan tidak memasukkan biaya pemesanan. Sehingga perhitungan harga jual perusahaan Santoso lebih rendah dari perhitungan metode cost-plus pricing melalui pendekatan full costing.
·         Hasil analisa perhitungan harga pokok produksi guna menetapkan harga jual menghasilkan selisih 2% dengan adanya kenaikan persentase tersebut pihak konsumen akan dikenakan beban harga jual sebesar Rp.740.000,- lebih besar daripada sebelumnya.
                                           
Saran
1. Sebaiknya perusahaan lebih mengklasifikasikan biaya-biaya secara teliti dan cermat sesuai konsep akuntansi biaya seperti yang penulis lakukan, terutama pada biaya non produksi. Karena hal ini sangat berpengaruh terhadap penetapan harga jual.
2. Dalam menentukan kebutuhan pesanan sebaiknya perusahaan menggunakan perhitungan menurut metode cost-plus pricing berdasarkan pendekatan full costing karena dapat menggambarkan biaya yang dikeluarkan perusahaan secara menyeluruh bukan hanya sekedar perkiraan.

No comments:

Post a Comment